Pati Singkong Termodifikasi
1. Singkong
Singkong (Manihot esculenta Crantz) termasuk famili
Euphorbiaceae yang umbinya dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan
pangan pokok setelah beras dan jagung. Pati merupakan
homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik, yang banyak terdapat pada
tumbuhan terutama pada biji-bijian, umbi-umbian (Jane, 1995; Koswara, 2006).
Pati
tersusun paling sedikit oleh tiga komponen utama yaitu amilosa, amilopektin dan
material antara seperti, protein dan lemak Umumnya pati mengandung 15–30%
amilosa, 70–85% amilopektin dan 5–10% material antara. Kebanyakan pati alami tidak tahan pada pemanasan suhu tinggi, tidak tahan pada kondisi asam, tidak tahan
proses mekanis dan kelarutan pati yang terbatas di dalam
air.
2. Pati Singkong
Pati
singkong adalah pati yang didapatkan dari umbi. Pati yang diperoleh dari
ekstraksi umbi singkong ini akan memberikan warna putih jika diekstraksi secara
benar. Pati singkong memiliki granula dengan ukuran 5-35 μm dengan rata-rata
ukurannya di atas 17 μm (Samsuri, 2008).
Gel pati
alami mudah mengalami sineresis (pemisahan air dari struktur gelnya) akibat
terjadinya retrogradasi pati, terutama selama penyimpanan dingin. Sineresis ini
akan menjadi masalah apabila pati alami digunakan pada produk pangan yang harus
disimpan pada suhu rendah (pendinginan/pembekuan).
3. Pati Termodifikasi
Pati
termodifikasi adalah pati yang gugus OH-nya telah mengalami perubahan reaksi
kimia (Munawaroh, 1998). Modifikasi pati dapat
dilakukan dengan cara memotong struktur molekul, menyusun kembali struktur
molekul, oksidasi, atau melakukan substitusi gugus kimia pada molekul pati
(Wurzburg 1989).
Modifikasi tapioka sudah banyak dilakukan dengan berbagai metode, seperti
asilasi pati dengan asam propionat dicampur dengan poliester poliuretan untuk
dijadikan film (Santayonan dan Wootthikanokkhan 2003), hidrolisis dengan HCl
untuk memperoleh tingkat kristal yang tinggi (Atichokudomchai et al. 2001,
2002), hidrolisis dengan HCl dan reaksi silang dengan natrium trimetafosfat
untuk pembuatan tablet (Atichokudomchai dan Varavinit 2003), serta pati
termodifikasi (seperti flomax 8) untuk dijadikan matriks (National Starch 2005).
Tabel Beberapa Jenis Pati Modifikasi pada Industri
Makanan
No.
|
Pati Termodifikasi
|
Sifat Umum
|
Contoh Penggunaan
|
1.
|
Pregelatinisasi
|
Larut dalam air dingin
|
Campuran cake, makanan ringan
|
2.
|
Cross linked
|
Menunda
pengentalan, Stabil pada range pH yang besar dan suhu tinggi
|
Pengisi
pie, soup, saus, makanan beku
|
3.
|
Bleached
|
-
Oxidized
-
Pemutihan warna
-
Sterilisasi
|
|
4.
|
Converted
starch
Thin bolling
Dextrins
Oxidized
|
-
Dry roasted
-
Creaminess
-
Short body
|
-
Jellies
-
Lemmon cord
-
Pastilles
|
5.
|
Stabilized
|
-
Menahan retrogradasi dan
-
Stabil pada suhu rendah
|
- Makanan
kaleng
- Makanan
beku
|
Sumber :
Andriani (2000)
DAFTAR PUSTAKA
Atichokudomchai,
N., S. Shonbsngob, P. Chinachoti, and S. Varavinit. 2001. A Study Of Some Physicochemical Properties Of Highcrystalline Tapioca
Starch. Starch/Starke 53: 577−581
Jane, J..
1995. Starch Properties, Modifications, and Application, Journal of
Macromolecular Science. Part A.32:4,751-757.
Khatijah, I.
2000. Effect of Reaction pH and Concentration of Phosphorus Oxychloride on
Cross-linking of Tapioca Starch (abstract). J. Trop. Agric. Food Sci.
28: 95−100.
Koswara.
2006. Teknologi Modifikasi Pati.
Ebook Pangan.
National
Starch. 2005. Esterified Starch Specification.
www.universal_starch.com. [24 Agustus 2009].
Wurzburg,
O.B. 1989. Modified Starches. Properties and Uses. CRC Press, Boca Raton,
Florida.
No comments:
Post a Comment